TUGAS MATAKULIAH PSIKOTERAPI
“Pendekatan Humanistik”
Disusun Oleh
Hilda
Azkiya Mawardya
(14513121)
Kelas : 3PA06
Fakultas
Psikologi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dewasa ini setiap orang mampu memainkan peran
hidupnya masing-masing. Peran yang dimainkan tidak terlepas dari kepribadian
dirinya seperti sifat yang ada dalam dirinya. Kepribadian seseorang sangat
mencerminkan perilaku seseorang, maka dengan adanya mata kuliah ini kita
diajarkan bagaimana melihat kasus atau masalah tentang kepribadian seseorang
dan bagaimana cara menghadapi dengan terapi humanistik. Karena pada dasarnya
manusia mempunyai masalah yang cukup rumit dalam dirinya dan manusia berusaha
memecahkan masalah yang terjadi dengan kemampuan yang ada di dalam dirinya
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
dari pendekatan humanistik?
2.
Sebutkan dan
jelaskan teknik-teknik yang digunakan dalam pendekatan humanistik!
3.
Apa yang
dimaksud dengan teknik Person-Centered Therapy?
4.
Berikan contoh
kasus dari pendekatan behavior
1.3.
Tujuan Masalah
1.
Untuk
menjelaskan pengertian dari pendekatan behavior
2.
Untuk
mempelajari teknik-teknik yang digunakan dalam pendekatan behavior
3.
Untuk mengetahui
contoh kasus dari pendekatan behavior
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Pendekatan Humanistik
Ada banyak tokoh dari
humanistik, seperti Abraham Maslow yang terkenal dengan teori aktualisasi diri.
Selain itu, ada tokoh lain dari humanistik eksistensial yaitu Carl Rogers yang
dikenal dengan metoda terapi yang dikembangkannya, yaitu terapi yang berpusat
pada klien (Client-Centered Therapy). Dasar dari terapi humanistik adalah
penekanan keunikan setiap individu serta memusatkan perhatian pada
kecenderungan alami dalam pertumbuhan dan perwujudan dirinya. Teori humanistik
eksistensial berfokus pada diri manusia. Pendekatan humanistik eksistensial
merupakan suatu pendekatan yang berusaha mengembalikan pribadi kepada fokus
sentral, yakni memberikan gambaran tentang manusia pada tarafnya yang
tertinggi.
Dalam terapi ini para ahli tidak mencoba menafsirkan
perilaku penderita, tetapi terapis bertujuan untuk memperlancar kajian pikiran
dan perasaan seseorang dan membantunya memecahkan masalahnya sendiri. Pedekatan
ini memberikan kontribusi yang besar dalam bidang psikologi, yakni tentang
penekanannya terhadap kualitas manusia terhadap manusia yang lain dalam proses
terapeutik. Salah satu pendekatan yang dikenal dalam terapi humanistik
eksistensial adalah terapi yang berpusat kepada klien atau Client-Centered Therapy.
Terapi eksistensial
humanistik adalah terapi yang sesuai dalam memberikan bantuan kepada klien.
Karena teori ini mencakup pengakuan eksistensialisme terhadap kekacauan,
keniscayaan, keputusasaan, manusia ke dalam dunia tempat dia bertanggung jawab
atas dirinya.
2.2.
Teknik-teknik Pendekatan Humanistik
1.
Person Centered-Therapy
Person centered
therapy merupakan terapi yang
dikembangkan oleh Carl. R. Rogers pada tahun 1942. Ia memiliki pandangan dasar
tentang manusia, yaitu bahwa pada dasarnya manusia itu bersifat positif,
makhluk yang optimis, penuh harapan, aktif, bertanggung jawab, memiliki potensi
kreatif, bebas (tidak terikat oleh belenggu masa lalu), dan berorientasi ke
masa yang akan datang dan selalu berusaha untuk melakukan self fullfillment (memenuhi kebutuhan dirinya sendiri untuk bisa
beraktualisasi diri).
2.
Gestalt Therapy
Gestalt therapy atau terapi Gestalt dikembangkan oleh frederick
Perls adalah bentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahwa
individu-individu harus menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung
jawab pribadi jika mereka mengharap kematangan. Karena bekerja terutama di atas
prinsip kesaadaran, terapi Gestalt berfokus pada “apa” dan “bagaimana”nya
tingkah laku dan pengalaman di sini dan sekarang dengan memadukan
(mengintegrasikan) bagian-bagian kepribadian yang terpecah dan tidak diketahui.
3.
Analysis Transaksional
Analisis transaksional adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada
kepribadian, komunikasi, relasi manusia atau hubungan interaksional. Analisis
transaksional didasarkan pada asumsi atau anggapan bahwa orang mampu memahami
keputusan-keputusan pada masa lalu dan kemudian dapat memilih untuk memutuskan
kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang telah diambil. Berne dalam
pandangannya meyakini bahwa manusia mempunyai kapasitas untuk memilih dan dalam
menghadapi persoalan-persoalan hidupnya.
4.
Logotherapy
Frank menyetujui konsep Sigmund Freud mengenai
ketidaksadaran tetapi menganggap kemauan untuk lebih mendasar dari kesenangan.
Perbedaan utama antara logotherapy dan
psikoanalisis adalah bahwa Freud dan Adler fokus pada masa lalu, sementara logotherapy lebih berfokus pada masa
depan. Logotherapy berarti terapi
melalui makna dan mengacu pada pendekatan yang berorientasi pada spiritual.
2.3.
Contoh Kasus Pendekatan Humanistik
Erin yakin bahwa dia merupakan orang yang sangat
dermawan, sekalipun dia seringkali sangat pelit dengan uangnya dan biasanya
hanya memberikan tips yang sedikit atau bahkan tidak memberikan tips sama
sekali saat di restauran. Ketika teman makan malamnya memberikan komentar pada
perilaku pemberian tipsnya, dia tetap bersikukuh bahwa tips yang dia berikan
itu sudah layak dibandingkan pelayanan yang dia terima. Dengan memberikan
atribusi perilaku pemberian tipsnya pada pelayanan yang buruk, aka dia dapat
terhindar dari kecemasan serta tetap menjaga konsep dirinya yang katanya
dermawan.
Pada kasus yang terjadi pada Erin, saya menganalisis
bahwa kasus Erin ini dapat diatasi dengan menggunakan terapi person centered therapy dari Carl. R.
Rogers. Rogers berpikir bahwa manusia akan merasa gelisah ketika konsep diri
mereka terancam. Untuk melindungi diri mereka dari kegelisahan tersebut,
manusia akan mengubah perbuatannya sehingga mereka masih akan tetap mampu
berpegang pada konsep diri mereka. Manusia dengan tingkat inkongruensi yang
lebih tinggi akan merasa sangat gelisah karena realitas selalu mengancam konsep
diri mereka secara terus menerus. Rogers memiliki pandangan bahwa manusia
selalu berusaha untuk melakukan self
fullfillment (memenuhi kebutuhan dirinya sendiri untuk bisa beraktualisasi
diri.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Terapi
humanistik adalah pada hakikatnya mempercayai bahwa individu memiliki potensi
untuk secara aktif memilih dan membuat keputusan bagi diri dan lingkungannya. Pendekatan
ini sangat menekankan tentang kebebasan yang bertanggung jawab. Jadi individu
diberikan kebebasan seluas-luasnya dalam melakukan tindakan, tetapiharus berani
bertanggung jawab sekalipun mengandung resiko bagi dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://fairsalina.blogspot.co.id/2015/04/terapi-humanistik.html.
Diakses pada Sabtu, 2 Juli 2016 Pada Pukul 00.10 WIB
http://lailyadja.blogspot.co.id/2013/05/psikologi-humanistik.html.
Diakses pada Sabtu, 2 Juli 2016 Pada
Pukul 00.35 WIB
http://nurfadiyah.blogspot.co.id/2016/04/teknik-terapi-humanistik.html.
Diakses pada Jum’at, 01 Juli 2016 Pada Pukul 23.00 WIB
http://obajanainggolan.blogspot.co.id/2016/04/terapi-humanistik-cct-logoterapi.html.
Diakses pada Sabtu, 2 Juli 2016 Pada
Pukul 00.46 WIB