Final Fantasy 7 Cloud Strife

Rabu, 02 November 2016

Tugas 2 Softskill Sistem Informasi Psikologi



1.        Elemen Sistem
Menurut Amsyah (2005) sistem terdiri dari empat elemen, yaitu:
a.    Masukan (input) adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud maupun yang tidak tampak. Contoh masuka berwujud adalah bahan mentah dalam perusahaan produksi bahan mentah
b.   Pengolahan adalah bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan    menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai
c.     Keluaran (output) adalah hasil pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya
d.    Tujuan, setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali.
e.  Umpan balik/control. Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

2.        Karakteristik Sistem
Menurut Fatta (2007) untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya:
a.    Batasan (boundary) adalah penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.
b.  Lingkungan (environment) adalah segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem
c.  Masukan (input) adalah sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energy) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
d.   Keluaran (output) adalah sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar computer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
e. Komponen (component) adalah kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
f.  Penghubung (interface) adalah tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
g. Penyimpanan (storage) adalah area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energy, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

3.        Model Sistem Informasi Psikologi (secara manual)
Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Ada juga yang menyebutkan sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Para ahli mempelajari sistem informasi dengan  tujuan ketertarikan terhadap bagaimana pengambilan keputusan manusai mengenal dan menggunakan informasi formal. Dalam hal ini, proses psikologi yang berperan adalah psikologi kognitif, otak merupakan pusat pengolahan informasi. Informasi diperoleh dari pengalaman hidup sehari-hari yang ditangkap oleh penginderaan. Hasil informasi dikirimkan melalui jaringan  saraff tertentu ke susunan saraf pusat di otak. Dalam susunan saraf pusat  ini berbagai informasi diolah dah hasil pengolahan informasi tersebut manghasilkan pemahaman tentang suatu pengalaman.
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dan beragam fobia. Contoh nyatanya adalah banyaknya tes – tes psikologi yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti Papikostik, hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu computer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri.


DAFTAR PUSTAKA
Amsyah, Zulkifli. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Fatta, Al,. H. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Oktaviani,. S. (2012). Sistem Informasi Psikologi. https://sintawonnie.wordpress.com/2012/10/16/sistem-informasi-psikologi/. Diakses pada 22 Oktober 2016
Vania. (2012). Pembahasan Sistem Informasi Psikologi. http://vaniariyanti.blogspot.co.id/2012/10/pembahasan-sistem-informasi-psikologi_16.html. Diakses pada 13 Oktober 2016.