1.
Elemen Sistem
Menurut
Amsyah (2005) sistem terdiri dari empat elemen, yaitu:
a. Masukan (input) adalah segala sesuatu yang masuk
ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat
berupa hal-hal yang berwujud maupun yang tidak tampak. Contoh masuka berwujud
adalah bahan mentah dalam perusahaan produksi bahan mentah
b. Pengolahan
adalah bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi
keluaran yang berguna dan lebih bernilai
c. Keluaran (output) adalah hasil pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan
sebagainya
d. Tujuan, setiap
sistem memiliki tujuan (goal), entah
hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak
terkendali.
e. Umpan balik/control.
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan
balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
2.
Karakteristik Sistem
Menurut
Fatta (2007) untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu
membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah
karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya:
a.
Batasan (boundary) adalah penggambaran dari suatu
elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar
sistem.
b. Lingkungan (environment) adalah segala sesuatu di
luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap
suatu sistem
c. Masukan (input) adalah sumber daya (data, bahan
baku, peralatan, energy) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh
suatu sistem.
d.
Keluaran (output) adalah sumber daya atau produk
(informasi, laporan, dokumen, tampilan layar computer, barang jadi) yang
disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
e. Komponen (component) adalah kegiatan-kegiatan atau
proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah
jadi (output). Komponen ini bisa
merupakan subsistem dari sebuah sistem.
f. Penghubung (interface) adalah tempat dimana komponen
atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
g. Penyimpanan (storage) adalah area yang dikuasai dan
digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energy, bahan
baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara
komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan
komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.
3.
Model Sistem Informasi Psikologi (secara manual)
Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Ada juga yang menyebutkan sebuah
sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi
untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Para ahli
mempelajari sistem informasi dengan
tujuan ketertarikan terhadap bagaimana pengambilan keputusan manusai
mengenal dan menggunakan informasi formal. Dalam hal ini, proses psikologi yang
berperan adalah psikologi kognitif, otak merupakan pusat pengolahan informasi.
Informasi diperoleh dari pengalaman hidup sehari-hari yang ditangkap oleh
penginderaan. Hasil informasi dikirimkan melalui jaringan saraff tertentu ke susunan saraf pusat di
otak. Dalam susunan saraf pusat ini
berbagai informasi diolah dah hasil pengolahan informasi tersebut manghasilkan
pemahaman tentang suatu pengalaman.
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi
dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola
dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara
virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi
virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan
menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dan beragam fobia. Contoh nyatanya
adalah banyaknya tes – tes psikologi yang dulu diberikan secara manual sudah
bisa dikomputerisasi seperti Papikostik, hal ini merupakan kerjasama antar
bidang ilmu computer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk
peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Amsyah,
Zulkifli. (2005). Manajemen Sistem
Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Fatta,
Al,. H. (2007). Analisis dan Perancangan
Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern.
Yogyakarta: CV. Andi Offset
Oktaviani,.
S. (2012). Sistem Informasi Psikologi.
https://sintawonnie.wordpress.com/2012/10/16/sistem-informasi-psikologi/.
Diakses pada 22 Oktober 2016
Vania. (2012). Pembahasan Sistem Informasi Psikologi. http://vaniariyanti.blogspot.co.id/2012/10/pembahasan-sistem-informasi-psikologi_16.html.
Diakses pada 13 Oktober 2016.