Tugas Softkill
Kelompok 3 (Mangga) :
1. Hilda Azkiya
Mawardya
( 14513121 )
2. Lily
Melinda
( 14513987 )
3. Marchsya Rahayu
Kartikasari (
15513261 )
4. Nelda Triana
Apriliasih
( 16513374 )
5. Qory
Yuliana
( 17513064 )
6. Putri
Alifia
( 15512752 )
LEAN ON ME
1. Review Film Lean
On Me
Disini
diceritakan ada seorang bernama Joe Clark dia adalah seorang kepala sekolah
kulit hitam yang sangat berdedikasi di Eastside High School. Eastside High
School adalah sebuah sekolah yang terbengkalai, kumuh dan sebagian besar
siswanya adalah pelaku criminal. Clark memiliki tekad untuk merubah sekolah
itu. ‘Crazy Joe’ akhirnya berhasil. Ia tidak hanya berhasil membuat seluruh
siswa sekolah tersebut lulus, ia pun dapat merubah sekolah tersebut.
Tentu saja
keberhasilan Clark sebagai kepala sekolah bukan suatu kebetulan semata. Sekolah
adalah tempat manusia untuk menimba ilmu agar nantinya dapat menjadi orang yang
berguna bagi dirinya, keluarganya dan bangsanya namun apa yang terjadi jika
sebuah sekolah kehilangan fungsinya dalam mendidik para generasi muda, hasilnya
tentu saja adalah manusia-manusia masa depan yang gagal dan sebagian besar
menjadi sampah masyarakat. Untuk mengembalikan fungsi sekolah tersebut
dibutuhkan bantuan dari seseorang yang penuh dedikasi, keberanian dan ketegasan
yang luar biasa agar sebuah sekolah memiliki semangatnya kembali.
Eastside
High School adalah sebuah sekolah yang terbengkalai, kotor, kumuh dan
berada pada tingkat terbawah dalam peringkat sekolah terbaik. Alih-alih
melakukan aktivitas belajar. Murid muridnya yang terdiri dari berbagai macam
ras itu malah sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan tidak sedikit yang terjebak
dalam dunia kriminal dan narkoba, bahkan beberapa murid tidak segan-segan
melawan para guru dengan kekerasan dikarenakan situasi belajar mengajar yang
tidak kondusif itu membuat nilai rata-rata pendidikan dasar di Eastside
High School pun tidak mencapai target yang ditentukan dimana sesuai dengan
peraturan pemerintah bahwa 75% dari muridnya harus lulus dalam ujian dasar.
Kenyataanya hanya 35% murid yang mampu lulus dan hal itu membuat dewan sekolah
gusar karena jika dalam waktu 110 hari murid-muridnya masih tidak mampu
mencapai target yang ditentukan maka Eastside High School akan diambil alih
oleh pemerintah. Maka munculah Joe Clark yang menjabat sebagai kepala sekolah
baru di sekolah tersebut.
Joe Clark
mendapat kehormatan untuk mengajar di sekolah yang keras, dengan murid-murid
yang berasal dari kaum yang terpinggirkan dan terlupakan. Clark memilih
untuk bersikap keras dan keras kepala sejak hari pertama dia tiba di sekolah,
dan dia benar-benar bersungguh-sungguh untuk itu. Bukan hanya kepada siswa,
namun juga kepada guru, penjaga sekolah, dan bahkan pengurus kantin, yang
justru menjadi salah satu hal pertama yang mendapat perhatian sang kepala
sekolah baru yang percaya, jika kita memberi makan anak-anak kita dengan
sampah, maka mereka akan tumbuh menjadi sampah juga.
Kedatangan Joe
Clark seperti seorang raksasa yang ribut memukul-mukul gong membangunkan semua
orang yang sedang tertidur nyenyak dan terlena. 300 pengedar narkoba dan pelaku
tindak criminal lain berupa kekerasan baik fisik maupun seksual yang bebas
berkeliaran di sekolah, dicabut statusnya sebaga siswa dan dilempar keluar
gedung sekolah. Guna mencegah 300 orang ini masuk lagi sekaligus melindung 2700
siswa lain, Joe Clark melakukan tindakan yang kemudian akan menyeretnya ke
dalam penjara, yaitu merantai dan menggembok seluruh pintu dan gerbang sekolah.
Ini adalah pelanggaran terhadap UU yang berlaku di kotanya, tapi ancaman
penjara tidak membuatnya mundur. Dia memilih untuk melakukan itu. Joe Clark
tahu, tidak indah sungguh seorang guru berkeliling sekolah dengan megaphone dan
pemukul baseball sepanjang hari berteriak-teriak dan membenta-bentak. Namun
saat itu, itulah yang dapat dilakukannya. Dia harus mengambil alih sebuah
institusi yang sudah jatuh ke tangan criminal kelas teri, dan dia harus
melakukannya dengan secepat mungkin.
Kepemimpinan
Clark yang tegas dan super disiplin awalnya memang sulit diterima, namun itulah
cara yang digunakan Clark untuk merubah sekolah tersebut dan dia berhasil.
Namun pada kenyataannya, kita sebagai seorang guru harus menyingkirkan energy
buruk dari film itu, bahwa disiplin tidak sama dengan intimidasi.
2. Analisis
Film Sesuai Teori (Menurut kelompok)
Dari hasil
review film di atas kelompok kami menganalisis bahwa ada seorang bernama Joe
Clark dia adalah seorang kepala sekolah kulit hitam yang sangat berdedikasi di
Eastside High School. Eastside High School adalah sebuah sekolah yang
terbengkalai, kumuh dan sebagian besar siswanya adalah pelaku criminal. Clark
memiliki tekad untuk merubah sekolah itu dan pada akhirnya Joe berhasil. Ia
tidak hanya berhasil membuat seluruh siswa sekolah tersebut lulus, ia pun dapat
merubah sekolah tersebut. Joe Clark mendapat kehormatan untuk mengajar di
sekolah yang keras, dengan murid-murid yang berasal dari kaum yang
terpinggirkan dan terlupakan. Clark memilih untuk bersikap keras dan
keras kepala sejak hari pertama dia tiba di sekolah, dan dia benar-benar
bersungguh-sungguh untuk itu. Bukan hanya kepada siswa, namun juga kepada guru,
penjaga sekolah, dan bahkan pengurus kantin, yang justru menjadi salah satu hal
pertama yang mendapat perhatian sang kepala sekolah baru yang percaya, jika
kita memberi makan anak-anak kita dengan sampah, maka mereka akan tumbuh
menjadi sampah juga. Joe mengusir 300 pengedar narkoba dan pelaku tindak
criminal lain berupa kekerasan baik fisik maupun seksual yang bebas berkeliaran
di sekolah kemudian Joe mencabut status mereka sebaga siswa dan dilempar keluar
gedung sekolah. Guna mencegah 300 orang ini masuk lagi sekaligus melindung 2700
siswa lain.
Apa yang
dilakukan Joe Clark membuktikan bahwa kepemimpinan adalah sebagai
kesanggupan atau kemampuan untuk mengatasi orang-orang yang sedemikian rupa
agar mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan kemungkinan pergesekan yang
sekecil-kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama seperti teori
kepemimpinan yang dijelaskan oleh F.I.Munson “The Management Of Man’’ dan
Menurut Hemhiel and Coons ( 1957:7 ) bahwa kepemimpinan adalah perilaku dari
seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu
tujuan yang akan dicapai bersama (share goal ).
Daftar Pustaka
Nurdin, Didi.
(2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 2 Ilmu Pendidikan Praktis. Jakarta:
Imperial Bhakti Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar