Final Fantasy 7 Cloud Strife

Senin, 16 November 2015

Tugas Softskill Psikologi Manajemen Review FIlm

Tugas Softkill
Kelompok 3 (Mangga)  :
1.    Hilda Azkiya Mawardya                   ( 14513121 )
2.    Lily Melinda                                     ( 14513987 )
3.    Marchsya Rahayu Kartikasari           ( 15513261 )
4.    Nelda Triana Apriliasih                     ( 16513374 )
5.    Qory Yuliana                                     ( 17513064 )
6.    Putri Alifia                                         ( 15512752 )

HAFALAN SURAT DELISA



1.      Review Film Hafalan Surat Delisa
Diceritakan di sebuah desa bernama Lhok Nga didekat pinggiran pantai aceh, hidup seorang anak kecil bernama Delisa.Delisa adalah gadis kecil bungsu yang periang dan baik kepada setiap orang. Delisa di Lhok Nga tinggal bersama Ibunya dan ketiga kakak perempuannya, Delisa sudah terbiasa ditinggal oleh ayahnya yang pergi berlayar dengan waktu yang cukup lama.
Delisa adalah gadis kecil yang sangat dewasa, Delisa sedari kecil sudah belajar ilmu agama dengan kedua orantuanya dan Delisa juga belajar ilmu agama di sekolah. Delisa harus menghafal hafalan sholat untuk ujian di sekolahnya. Delisa memang agak telat menghafal hafalan sholat di banding ketiga kakak perempuannya. Delisa setiap saat menghafalkan hafalan sholat dimanapun, sampai ketika dia mau pergi tidur tidak lupa Delisa menghafal hafalan sholat terlebih dahulu.
Untuk semakin menumbuhkan motivasi Delisa yang sedang menghafalkan hafalan sholat, Ibunya pergi ke toko emas untuk membeli kalung berinisial D agar delisa bisa semakin lancar. Jika Delisa lulus praktek sholat dengan hasil yang baik, Ibunya akan memberikan kalung tersebut dengan syarat kalung tersebut akan diberi ketika Delisa sudah menyelesaikan ujiannya.
Pagi hari Delisa sudah bergegas siap-siap untuk pergi ke sekolah bersama Ibunya untuk mengikuti ujian praktek sholat, hari itu tepat tanggal 26 Desember 2004. Delisa memaksa ibunya untuk membawa kalung yang dibelikan untuknya agar Delisa bisa pakai setelah ujian praktek sholat. Kemudian Delisa dan Ibunya pergi menuju ke sekolahnya, Delisa terlihat masih berusaha menghafal ketika menunggu gilirannya maju. Tiba saatnya Delisa maju untuk mempraktekan peragakan sholat dan bacaan-bacaannya. Ketika sedang membaca doa tersebut gemuruh tsunami datang dan delisa masih tetap khusyuk membacakan hafalan sholatnya. Akhirnya Delisa terpisah oleh Ibu dan ketiga kakanya karena tsunami meluluh lantahkan Aceh dan desa Lhok Nga.
Setelah beberapa hari tim pencarian para korban menemukan Delisa dengan keadaan pingsan di tumpukan kayu-kayu tim pencarian langsung membawa Delisa ke rumah sakit terdekat, tim pencarian juga menemukan ketiga kakak delisa dan ibunya yang ditemukan sudah tidak bernyawa. Ayah Delisa yang mendengar kabar tersebut dari teman pelayarnya langsung meminta izin untuk cuti agar dapat memastikan anggota keluarganya. Sesampainya di Aceh, ayah Delisa mencari info tentang anggota keluarganya di rumah sakit. Akhirnya ayahnya di beritahu bahwa Delisa masih hidup, tetapi Delisa harus menjalani amputasi kaki kanannya karena terjepit oleh kayu-kayu ketika Delisa ditemukan.
Akhirnya Delisa pun sadar dan ikhlas menghadapi kenyataan ketika ia tahu bahwa Ibu dan ketiga kakaknya ikut menjadi korban tewas dalam tragedy Tsunami kala itu. Delisa sekarang hidup di tenda-tenda pengungsian bersama korban-korban Tsunami yang selamat. Delisa mampu memotivasi orang-orang yang ada di pengungsian agar tetap ceria, senang dan tabah dengan mengajak anak-anak korban Tsunami bermain bersama walaupun ia kesulitan dengan hanya memakai satu kaki ketika bermain dengan dibantu tongkat. Alhasil semua pengungsi bisa tertawa bersama,  Delisa juga membacakan cerita agar para pengungsi tidak putus asa dan tetap kuat menghadapi ujian yang diberikan oleh Allah. Walaupun dalam keadaan tersebut delisa mampu menyelesaikan praktek sholatnya dan lulus dalam prakteknya. Delisa, gadis kecil yang periang membawa kebahagiaan pada semua warga aceh yang sedang dilanda musibah bencana alam.

2.      Motivasi
a.      Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari kata move yang artinya “Bergerak”. Definisi motivasi masih sering diperdebatkan. Diantaranya berbunyi: “Motivasi adalah sesuatu yang menggerakan atau mendorong seseorang atau kelompok orang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu”. Salah satu unsur dari motivasi adalah motif (=motive, alasan, atau sesuatu yang memotivasi). Motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok eksternal dan internal.
1)      Motivasi Eksternal adalah motivasi yang berasal dari luar diri.
2)      Motivasi Internal adalah motivasi dari dalam diri sendiri

b.      Motivasi menurut para ahli
1)      Menurut Weiner (1990), Motivasi adalah sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu.
2)      Menurut Siagian (2004), Motivasi adalah dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang di hadapinya.
3)      Menurut Sargent Motivasi adalah sesuatu yang dapat membuat seseorang bertindak

C .  Teori Motivasi
1)      Teori Motivasi Kebutuhan (Abraham A. Maslow)
Maslow menyusun suatu teori tentang kebutuhan manusia secara hirarki, yang terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok defisiensi dan kelompok pengembangan. Kelompok defisiensi secara hirarkis adalah fisiologis, rasa aman, kasih saying dan penerimaan serta kebutuhan akan harga diri. Kelompok pengembangan mencakup kebutuhan aktualisasi diri (Ahmadi dan Supriyono,1991). Mangkunegara (2005), menjabarkan hirarki Maslow sebagai berikut :
a)         Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan akan pemenuhan biologis.
b)         Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman dan bahaya lingkungan.
c)         Kebutuhan akan kasih saying dan cinta, yaitu kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, mencintai dan dicintai.
d)        Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihargai atau dihormati
e)         Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan dan potensi, serta berpendapat dengan mengemukakan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

2)      Teori ERG (Alderler’s ERG theory)
Teori ERG (Existence, Relatedness, and Growth), dikembangkan oleh Clayton Alderfer. Menurut teori ini, komponen existence adalah mempertahankan kebutuhan dasar dan pokok manusia. Mempertahankan eksistensi merupakan kebutuhan setiap manusia untuk menjadi terhormat. Hampir sama dengan teori Maslow, kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan fisiologis juga terdapat kebutuhan akan keamanan yang merupakan komponen existence. Relatedeness tercermin dari sifat manusia sebagai insan sosial yang ingin berafiliasi, dihargai, dan diterima oleh lingkungan sosial. Growth lebih menekankan kepada keinginan seseorang untuk tumbuh dan berkembang, mengalami kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan dan kemampuan, serta mengaktualisasi diri (Siagian, 2004).
3)      Teori Motivasi Dua Faktor (Frederick Herzbeg’s Two Factors Theory)
Dalam teori motivasi ini, terdapat dua faktor yang mendasari motivasi pada kepuasan atau ketidakpuasan kerja dan faktor yang melatarbelakanginya. Pertama faktor pemeliharaan (maintenance factors) yang juga disebut dissatisffiers, hygiene factors, job context  dan extrinsic factors. Faktor pemeliharaan meliputi daministrasi dan kebijakan perusahaan, hubungan dengan subordinat, kualitas pengawasan, upah, kondisi kerja dan status. Faktor lainnya adalah faktor pemotivasi (motivational factors) yang disebut pula satisfier, motivators, job content, atau intrinsic factors yang meliputi dorongan prestasi, pengenalan, kemajuan, work it self, kesempatan berkembang dan tanggungjawab.
4)      Teori Motivasi Berprestasi (n-ach David McClelland)
Seseorang mempunyai motivasi untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk berprestasi. Motivasi merupakan fungsi dari tiga variable, yaitu : Harapan untuk melakukan tugas dengan berhasil, persepsi tentang nilai tugas dan kebutuhan untuk  sukses. Kebutuhan berprestasi ini bersifat intrinsik dan relative stabil. Orang dengan n-ach yang tinggi dicirikan dengan keinginan tinggi untuk menyelesaikan tugas dan meningkatkan penampilan mereka, menyukai tantangan, di mana hasil kerja mereka akan dibandingkan dengan prestasi orang lain.

3.      Analisis Film Hafalan Surat Delisa (Menurut Kelompok)
Dari hasil review film “Hafalan Surat Delisa” di ceritakan gadis yang bernama Delisa. Di sekolahnya Delisa di wajibkan  menghafal bacaan sholat karena itu adalah salah satu ujian dari sekolah agar delisa bisa lulus praktek. Delisa semakin termotivasi belajarnya ketika diberikan sebuah kalung berinisial D dari Ibunya. Delisa terkena musibah Tsunami ketika ia sedang menjalankan praktek sholat di sekolahnya. Delisa adalah salah satu anggota keluarga yang hidup diantar Ibu dan ketiga kakaknya, Delisa sangat tegar menghadapi kenyataan ini. Ayah Delisa  akhirnya mencari Delisa kerumah sakit dan menemukannya dengan kaki kanan yang sudah di amputasi. Delisa dan ayahnya akhirnya tinggal di suatu pengungsian tempat para pengungsi tinggal. Delisa memotivasi banyak pengungsi dengan cara memperlihatkan senyumannya yang selalu mengembang dan mengajak anak-anak kecil untuk bermain agar lupa dengan kejadian Tsunami. Delisa membacakan cerita agar setiap pengungsi tetap kuat dan tabah menghadapi musibah ini.
      Apa yang dilakukan Delisa sangat memotivasi para korban Tsunami agar tetap kuat, tidak putus asa dan merubah kehidupan kearah yang lebih baik lagi sama seperti teori motivasi menurut Weiner (1990), Motivasi adalah sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu dan menurut Siagian (2004), Motivasi adalah dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang di hadapinya.

DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Anton.(2005).Born to win kunci sukses yang tidak pernah gagal.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Effendy, N.F.(2008).Pendidikan dalam keperawatan.Jakarta: Salemba Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar