Tugas
Softkill
Kelompok
3 (Mangga) :
1.
Hilda Azkiya
Mawardya
( 14513121 )
2.
Lily
Melinda
( 14513987 )
3.
Marchsya Rahayu
Kartikasari (
15513261 )
4.
Nelda Triana Apriliasih
( 16513374 )
5.
Qory
Yuliana
( 17513064 )
6.
Putri
Alifia
( 15512752 )
HAFALAN SURAT
DELISA
1.
Review Film Hafalan Surat
Delisa
Diceritakan di sebuah desa bernama Lhok Nga didekat pinggiran pantai
aceh, hidup seorang anak kecil bernama Delisa.Delisa adalah gadis kecil bungsu
yang periang dan baik kepada setiap orang. Delisa di Lhok Nga tinggal bersama
Ibunya dan ketiga kakak perempuannya, Delisa sudah terbiasa ditinggal oleh
ayahnya yang pergi berlayar dengan waktu yang cukup lama.
Delisa adalah gadis kecil yang sangat dewasa, Delisa sedari kecil
sudah belajar ilmu agama dengan kedua orantuanya dan Delisa juga belajar ilmu
agama di sekolah. Delisa harus menghafal hafalan sholat untuk ujian di
sekolahnya. Delisa memang agak telat menghafal hafalan sholat di banding ketiga
kakak perempuannya. Delisa setiap saat menghafalkan hafalan sholat dimanapun,
sampai ketika dia mau pergi tidur tidak lupa Delisa menghafal hafalan sholat
terlebih dahulu.
Untuk semakin menumbuhkan motivasi Delisa yang sedang menghafalkan
hafalan sholat, Ibunya pergi ke toko emas untuk membeli kalung berinisial D
agar delisa bisa semakin lancar. Jika Delisa lulus praktek sholat dengan hasil
yang baik, Ibunya akan memberikan kalung tersebut dengan syarat kalung tersebut
akan diberi ketika Delisa sudah menyelesaikan ujiannya.
Pagi hari Delisa sudah bergegas siap-siap untuk pergi ke sekolah
bersama Ibunya untuk mengikuti ujian praktek sholat, hari itu tepat tanggal 26
Desember 2004. Delisa memaksa ibunya untuk membawa kalung yang dibelikan
untuknya agar Delisa bisa pakai setelah ujian praktek sholat. Kemudian Delisa
dan Ibunya pergi menuju ke sekolahnya, Delisa terlihat masih berusaha menghafal
ketika menunggu gilirannya maju. Tiba saatnya Delisa maju untuk mempraktekan
peragakan sholat dan bacaan-bacaannya. Ketika sedang membaca doa tersebut
gemuruh tsunami datang dan delisa masih tetap khusyuk membacakan hafalan
sholatnya. Akhirnya Delisa terpisah oleh Ibu dan ketiga kakanya karena tsunami
meluluh lantahkan Aceh dan desa Lhok Nga.
Setelah beberapa hari tim pencarian para korban menemukan Delisa
dengan keadaan pingsan di tumpukan kayu-kayu tim pencarian langsung membawa
Delisa ke rumah sakit terdekat, tim pencarian juga menemukan ketiga kakak
delisa dan ibunya yang ditemukan sudah tidak bernyawa. Ayah Delisa yang
mendengar kabar tersebut dari teman pelayarnya langsung meminta izin untuk cuti
agar dapat memastikan anggota keluarganya. Sesampainya di Aceh, ayah Delisa
mencari info tentang anggota keluarganya di rumah sakit. Akhirnya ayahnya di
beritahu bahwa Delisa masih hidup, tetapi Delisa harus menjalani amputasi kaki kanannya
karena terjepit oleh kayu-kayu ketika Delisa ditemukan.
Akhirnya Delisa pun sadar dan ikhlas menghadapi kenyataan ketika ia
tahu bahwa Ibu dan ketiga kakaknya ikut menjadi korban tewas dalam tragedy
Tsunami kala itu. Delisa sekarang hidup di tenda-tenda pengungsian bersama
korban-korban Tsunami yang selamat. Delisa mampu memotivasi orang-orang yang
ada di pengungsian agar tetap ceria, senang dan tabah dengan mengajak anak-anak
korban Tsunami bermain bersama walaupun ia kesulitan dengan hanya memakai satu
kaki ketika bermain dengan dibantu tongkat. Alhasil semua pengungsi bisa tertawa
bersama, Delisa juga membacakan cerita
agar para pengungsi tidak putus asa dan tetap kuat menghadapi ujian yang
diberikan oleh Allah. Walaupun dalam keadaan tersebut delisa mampu
menyelesaikan praktek sholatnya dan lulus dalam prakteknya. Delisa, gadis kecil
yang periang membawa kebahagiaan pada semua warga aceh yang sedang dilanda
musibah bencana alam.
2.
Motivasi
a.
Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari kata move yang artinya “Bergerak”. Definisi
motivasi masih sering diperdebatkan. Diantaranya berbunyi: “Motivasi adalah
sesuatu yang menggerakan atau mendorong seseorang atau kelompok orang untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu”. Salah satu unsur dari motivasi adalah
motif (=motive, alasan, atau sesuatu
yang memotivasi). Motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok eksternal
dan internal.
1) Motivasi Eksternal adalah motivasi
yang berasal dari luar diri.
2) Motivasi Internal adalah motivasi
dari dalam diri sendiri
b.
Motivasi menurut para
ahli
1) Menurut Weiner (1990), Motivasi
adalah sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak,
mendorong kita mencapai tujuan tertentu.
2) Menurut Siagian (2004), Motivasi
adalah dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang di hadapinya.
3) Menurut Sargent Motivasi adalah
sesuatu yang dapat membuat seseorang bertindak
C
. Teori Motivasi
1)
Teori Motivasi Kebutuhan
(Abraham A. Maslow)
Maslow menyusun suatu
teori tentang kebutuhan manusia secara hirarki, yang terdiri atas dua kelompok,
yaitu kelompok defisiensi dan kelompok pengembangan. Kelompok defisiensi secara
hirarkis adalah fisiologis, rasa aman, kasih saying dan penerimaan serta
kebutuhan akan harga diri. Kelompok pengembangan mencakup kebutuhan aktualisasi
diri (Ahmadi dan Supriyono,1991). Mangkunegara (2005), menjabarkan hirarki
Maslow sebagai berikut :
a)
Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan akan pemenuhan biologis.
b)
Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman dan
bahaya lingkungan.
c)
Kebutuhan akan kasih saying dan cinta, yaitu kebutuhan untuk diterima
dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, mencintai dan dicintai.
d)
Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihargai atau dihormati
e)
Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan
kemampuan dan potensi, serta berpendapat dengan mengemukakan penilaian dan kritik
terhadap sesuatu.
2)
Teori ERG (Alderler’s ERG theory)
Teori ERG (Existence, Relatedness, and Growth),
dikembangkan oleh Clayton Alderfer. Menurut teori ini, komponen existence adalah mempertahankan
kebutuhan dasar dan pokok manusia. Mempertahankan eksistensi merupakan
kebutuhan setiap manusia untuk menjadi terhormat. Hampir sama dengan teori
Maslow, kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan fisiologis juga terdapat
kebutuhan akan keamanan yang merupakan komponen existence. Relatedeness tercermin
dari sifat manusia sebagai insan sosial yang ingin berafiliasi, dihargai, dan
diterima oleh lingkungan sosial. Growth
lebih menekankan kepada keinginan seseorang untuk tumbuh dan berkembang,
mengalami kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan dan kemampuan, serta mengaktualisasi
diri (Siagian, 2004).
3)
Teori Motivasi Dua
Faktor (Frederick Herzbeg’s Two Factors Theory)
Dalam teori motivasi
ini, terdapat dua faktor yang mendasari motivasi pada kepuasan atau
ketidakpuasan kerja dan faktor yang melatarbelakanginya. Pertama faktor
pemeliharaan (maintenance factors)
yang juga disebut dissatisffiers, hygiene factors, job context dan
extrinsic factors. Faktor pemeliharaan meliputi daministrasi dan kebijakan
perusahaan, hubungan dengan subordinat, kualitas pengawasan, upah, kondisi
kerja dan status. Faktor lainnya adalah faktor pemotivasi (motivational factors) yang disebut pula satisfier, motivators, job content, atau intrinsic factors yang meliputi dorongan prestasi, pengenalan,
kemajuan, work it self, kesempatan
berkembang dan tanggungjawab.
4)
Teori Motivasi
Berprestasi (n-ach David McClelland)
Seseorang mempunyai
motivasi untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk berprestasi. Motivasi
merupakan fungsi dari tiga variable, yaitu : Harapan untuk melakukan tugas
dengan berhasil, persepsi tentang nilai tugas dan kebutuhan untuk sukses. Kebutuhan berprestasi ini bersifat
intrinsik dan relative stabil. Orang dengan n-ach yang tinggi dicirikan dengan
keinginan tinggi untuk menyelesaikan tugas dan meningkatkan penampilan mereka,
menyukai tantangan, di mana hasil kerja mereka akan dibandingkan dengan
prestasi orang lain.
3.
Analisis Film Hafalan
Surat Delisa (Menurut Kelompok)
Dari hasil review film
“Hafalan Surat Delisa” di ceritakan gadis yang bernama Delisa. Di sekolahnya
Delisa di wajibkan menghafal bacaan
sholat karena itu adalah salah satu ujian dari sekolah agar delisa bisa lulus
praktek. Delisa semakin termotivasi belajarnya ketika diberikan sebuah kalung
berinisial D dari Ibunya. Delisa terkena musibah Tsunami ketika ia sedang menjalankan
praktek sholat di sekolahnya. Delisa adalah salah satu anggota keluarga yang
hidup diantar Ibu dan ketiga kakaknya, Delisa sangat tegar menghadapi kenyataan
ini. Ayah Delisa akhirnya mencari Delisa
kerumah sakit dan menemukannya dengan kaki kanan yang sudah di amputasi. Delisa
dan ayahnya akhirnya tinggal di suatu pengungsian tempat para pengungsi
tinggal. Delisa memotivasi banyak pengungsi dengan cara memperlihatkan
senyumannya yang selalu mengembang dan mengajak anak-anak kecil untuk bermain
agar lupa dengan kejadian Tsunami. Delisa membacakan cerita agar setiap
pengungsi tetap kuat dan tabah menghadapi musibah ini.
Apa
yang dilakukan Delisa sangat memotivasi para korban Tsunami agar tetap kuat,
tidak putus asa dan merubah kehidupan kearah yang lebih baik lagi sama seperti
teori motivasi menurut Weiner (1990), Motivasi adalah sebagai kondisi internal
yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan
tertentu dan menurut Siagian (2004), Motivasi adalah dampak dari interaksi seseorang
dengan situasi yang di hadapinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Irianto, Anton.(2005).Born to win kunci sukses yang tidak pernah
gagal.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Effendy, N.F.(2008).Pendidikan dalam keperawatan.Jakarta:
Salemba Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar